Jumat, 31 Agustus 2007

Peduli Anak

Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar



Penulis: Rulina Suradi

Kegagalan Menyusui Disebabkan Salah Posisi dan Melekatkan Bayi

Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu.
Langkah menyusui yang benar

  1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
  2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
  4. Posisikan bayi dengan benar
  • Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
  • Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
  • Mulut bayi berada di depan puting ibu.
  • Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
  • Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
  1. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  2. Cek apakah perlekatan sudah benar
  • Dagu menempel ke payudara ibu.
  • Mulut terbuka lebar.
  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
  • Bibir bayi terlipat keluar.
  • Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
  • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
  • Ibu tidak kesakitan.
  • Bayi tenang.

Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak.

Prof. Dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLC
Staf Divisi Perinatologi
Departemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta

Pertanyaan/komentar anda tentang masalah laktasi
dapat dikirim ke alamat Buletin IDAI
Fax.: 021-391 3982, 315 4538
E-mail: buletinidai@idai.or.id

Apakah Semua Ibu dapat Memberikan ASI?



Penulis: Rulina Suradi

Menyusui adalah salah satu komponen dari sistem reproduksi yaitu hamil, melahirkan dan menyusui. Apabila kehamilan berlangsung dengan baik dan persalinan tanpa komplikasi insya Allah menyusui juga akan berhasil. Namun ternyata tidak selalu demikian karena menyusui itu bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya tetapi adalah suatu keterampilan yang perlu diajarkan dan dipersiapkan sejak hamil.

Persiapan agar Ibu berhasil menyusui

Persiapan fisik ibu:

  • Makanan yang bergizi disesuaikan dengan keperluan ibu hamil dan agar kenaikan berat badan ibu selama hamil adalah sekitar 11 kg.
  • Senam hamil.
  • Peneriksaan kehamilan yang teratur.
  • Cukup istirahat.

Persiapan mental ibu

  • Meyakinkan ibu bahwa menyusui adalah proses alamiah dan setiap ibu dapat menyusui asalkan ditatalaksana dengan baik.
  • Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menjelaskan tentang mitos seputar ASI sehingga ibu termotivasi untuk menyusui.
  • Mengikutsertakan suami dan anggota keluarga lain untuk mendukung ibu menyusui.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi



Penulis: Rulina Suradi

Bayi sering menangis

Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi sehingga apabila bayi menangis perlu dicari sebabnya. Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama karena ia akan menjadi lelah sehingga kemampuan menghisapnya berkurang. Selain itu ibu juga menjadi kesal sehingga dapat mengganggu proses laktasi. Bayi menangis belum tentu karena lapar atau haus, bisa saja ia takut, kesepian, bosan, basah, kotor atau sakit atau ada rasa yang tidak enak pada ASI yang disebabkan oleh makanan ibu atau obat yang diminum ibu. Yang tidak dapat diterangkan oleh sebab di atas adalah yang kita sebut kolik. Bayi akan menangis terus menerus pada waktu-waktu tertentu dan sangat sukar untuk menenteramkannya. Tetapi dapat diusahakan dengan menggendongnya dan dengan memberikan sedikit tekanan pada perutnya. Tidak ada gangguan pertumbuhan pada bayi dengan kolik biasanya akan hilang sendiri setelah 3 bulan.

Bayi kembar

Sebagian ibu menganggap apabila ia melahirkan bayi kembar maka pasti ASInya tidak dapat memenuhi kebutuhan kedua bayinya. Ibu sudah akan memberikan tambahan kepada kedua bayinya tanpa mencoba dahulu. Hal ini tidak benar. Produksi ASI sesuai dengan rangsangan yang diberikan sehingga dua bayi akan merangsang lebih sering/banyak sehingga produksi ASI juga lebih banyak. Setiap bayi harus disusukan pada payudara secara bergantian. Alasannya adalah agar memberikan variasi pada bayi (tidak menetap pada satu sisi terus menerus), juga oleh karena kemampuan menghisap masing-masing bayi berbeda, sehingga rangsangan pada kedua puting sama. Menyusukan kedua bayi dapat bersamasama atau bergantian. Kalau menyusui bergantian sebaiknya dimulai dengan yang lebih kecil dahulu.